Ketika saya Sekolah Dasar (SD) mami memutuskan untuk melanjutkan
kuliah ke jenjang lebih tinggi yaitu program sarjana. Ada rasa aneh saat itu
karena mami tidak kuliah seperti orang lain yang sibuk berkutat di kampus.
Semua urusan rumah tangga dan sekolah masih dijalani, bahkan mami hanya tatap
muka (TTM) sekali sebulan dengan dosen selebihnya belajar bersama dengan teman
seprofesi atau kelompok belajar (pokjar) dan sibuk membaca buku tebalnya. Isi
buku itu diambil dari berbagai sumber mata kuliah yang ada kata mami dan inti
sarinya akan dicetak kedalamnya, ternyata buku itu diberi nama modul. Iseng
saya membaca dan bahasa didalamnya tidak jelimet , bisa dipahami oleh anak sekecil saya . Selain pakai modul mami juga belajar dengan
cara mendengarkan kaset dan berkat itu saya tidak asing dengan bahasa inggris .